22 Juli 2012

2 Puisi Komunikasi Sosial

YANG TELAH MENGAJARKAN SUARA*

:Alexander Graham Bell
1.
kepada kesunyianlah kepala kita mesti berputar—
menukar seberapa panjang suara yang bersuar
halnya kau, Bell
yang senantiasa mengajari hitungan bibir dan telinga
yang tak kuasa mengeluarkan kepercayaan
bahwa tak setiap diam tak bisa menerjemahkan

2.
kini kita telah sampai pada abad yang tak lagi memperdengarkan hal-hal purba
ataupun bagaimana cara menciptakan api pada batu yang saling membenturan diri;
seperti dongeng anak-anak sebelum tidur beranjak

telah lebih dahulu kau putarkan nyanyian-nyanyian
bagi kami,
adalah semacam pita suara yang sengaja kau rakit untuk mengobati rindu yang terlanjur sakit

3.
kemudian jarak mampu dilipat sedemikian singkat;
hanya butuh beberapa pulsa—
dan masing-masing bunyi berjalan sendiri
mencari kemana asal yang bernama sunyi

4.
maka menyalalah telinga yang memang sering memelihara pura-pura
sebab tak selalu dari kita mampu merawatnya
bahwasanya ia memang bukan satu-satunya
jalan menyelesaikan perkara.

Semarang, 27 Mei 2012


KACA JENDELA YANG MENJADIKAN KITA MELEBARKAN INDERA*

mata ini kian licin, meluncur bagitu saja
melompat dari kaca jendela yang nyala
bahwa telapak tangan ini sungguh lebih berpola; menggabarkan aneka rupa dan warna

pada kepala kita, kota-kota tumbuh begitu saja,
menandai peristiwa
bahwasanya memandang adalah yang paling lapang menghadirkn peluang

berdandanlah sedemikian riang
maka engkau akan melupakan segala macam pura-pura yang kian nyata

ada yang berhari-hari, di setiap pagi ia lebarkan lengan
demi membenamkan diri pada riuh redam;
pada jam-jam yang tak kunjung padam menayangkan perdagangan—
sementara ada pula yang segaja menggadaikan harga demi lapar yang tak kunjung terjual

di luar sana, di kaca jendela. aku melihat lady gaga tengah asik membuat gebrakan
membikin orang-orang kehilangan tangan;
sebab hal yang disebut senjang.

Semarang, 28 Mei 2012

*Judul puisi yang masuk 10 besar cipta puisi Hari Komunikasi Sosial ke-46