5 Februari 2020

Terkunci Pusaran Supernova dari Gelombang


Gambar: Google
 
Data Buku 

Judul : Gelombang
Penulis : Dee Lestari
Penerbit :Bentang Pustaka
Tahun : 2014
Tebal : x + 482 hlm
ISBN: 9786022910572
 
Sebelumnya saya pernah sedemikian pesimis atas terbitnya buku-buku berseri. Saya sudah membayangkan, kelak barangkali setiap peristiwa demi peristiwa akan berjalan tak ubahnya sinetron-sinetron yang tayang di layar kaca Indonesia. Tetapi barangkali segala sesuatu memang akan menemu sebuah titik pertemuan dan memang telah dirancang oleh semesta. Demikian, saya bertemu dengan Gelombang secara tidak sengaja.

Di suatu pagi hari Sabtu di perpustakaan yang sunyi dan sendirian, tiba-tiba seperti ada yang menggerakkan tangan saya ke sebuah rak untuk mengambil buku bersampul hitam dengan gambar lingkaran berwarna oranye berbentuk seperti sebuah pusaran tersebut. Buku berhalaman cukup tebal dan saya pesimis bisa menyelesaikannya dengan baik. Pada mulanya saya hanya berniat membaca beberapa halaman awal dan tidak akan memaksa masuk jika memang tidak tertarik dengan lanjutan ceritanya. Tetapi tidak. Yang terjadi adalah sebaliknya.
 
:: Membuka Diri Terhadap Dimensi Lain 

Gelombang merupakan seri ke-5 dari keseluruhan rangkaian Supernova dan merupakan buku ke-3 yang saya baca dari karya Dee Lestari setelah Rectoverso dan Madre yang merupakan kumpulan cerita pendek. Meskipun demikian, saya tak merasa keliru memulai tidak dari rangkaian pertama (Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh), seri ke-2 (Akar), seri ke-3 (Petir), atau seri ke-4 (Partikel). Tidak lain karena Gelombang memang telah membangun ceritanya sendiri tentang Thomas Alfa Edison, meskipun pada keping 43 (Gelombang berisi terdiri atas dua keping bab cerita, yaitu keping 43 dan keping 44) menceritakan hilangnya Diva Anastasia (Tokoh seri Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh) di hutan Amazon jika memang belum membaca seri pertama dari Supernova itu. Pertemuan Gio dengan seorang pria bernama Amaru yang menitipkan empat buah batu bergambar simbol-simbol seakan-akan memberikan sebuah jawaban atas pencarian Gio terhadap hilangnya Diva yang sudah terhitung dua bulan. Amaru membentangkan keempat batu itu di atas bentangan sebuah kain sambil mengatakan, 

“Ada banyak hal yang tak tertangkap oleh mata kita. Bukan karena mereka tidak ada. Melainkan kemampuan kitalah yang terbatas untuk melihatnya. Ada hal-hal di dunia ini yang bersama-sama dengan kita sekarang, tetapi mereka ibarat batu dan kita ibarat kain ini…” (halaman 13) 

Pada dialog tersebut, Dee melalui Amaru seolah ingin memberi tanda tentang adanya dimensi lain yang seolah-olah tidak tampak tetapi ada. Tentang Diva Anastasia yang barangkali sebenarnya tak pernah pergi ke mana-pun. Ia hanya tidak tampak, tetapi ada. 

:: Tentang Alfa 

Nama lengkapnya Thomas Alfa Edison, oleh orang-orang kampungnya dipanggil sebagai Ichon, memiliki dua kakak yang bernama Albert Enstein dan lebih akrab disapa Eten, serta Isaac Newton yang lebih mudah disapa Uton. Lahir dari keluarga Batak dan tinggal di Sianjur Mula-Mula. Kisah Alfa dimulai ketika orang-orang di kampungnya mempersiapkan upacara pemanggilan roh Raja Uti karena permintaan seorang anggota DPR. Upacara tersebut selanjutnya mengubah hidup Alfa, setelah menurut Ompu Togu Urat melihat Raja Uti masuk ke rumah keluarga Alfa. 

Alfa mengaku melihat sosok mahluk raksasa bermata kuning, memiliki sayap, yang kemudian diketahui sebagai Si Jaga Portibi. Mahluk itu dipercaya turun jika rumah yang didatanginya adalah seseorang yang memiliki kelebihan. Hal itu menjadikannya diperebutkan oleh Ompu Togu Urat dan Ompu Ronggur Panghutur. Pada akhirnya Alfa memilih Ompu Togu Urat sebagai gurunya, dan itu merupakan keputusan yang keliru karena selanjutnya Ompu Togu Urat berusaha membunuh Alfa ketika akan menemui Ompu Ronggur Panghutur untuk mengambil batu miliknya. 

Kabar tersebut cepat sekali menyebar dan menjadikan ayahnya mengajak seluruh keluarganya untuk hijrah ke Jakarta lebih cepat dari rencana. 

Karena kecerdasannya, Alfa kemudian menjadi imigran ilegal ke Amerika menggantikan Eten yang menolak untuk berangkat. Ia tinggal di lingkungan kumuh berisi sekumpulan gengster. Selanjutnya ia mendapat beasiswa penuh di Cornell University atas kerja kerasnya. 

Mimpi buruk yang terus-menerus datang menjadikan Alfa manusia yang tidak ingin membiarkan matanya tertidur lebih dari 5 jam. Hal ini membawanya bergabung pada sebuah perusahaan bursa saham internasional. Pencapaian prestasinya yang di atas rata-rata membuat pemimpin perusahaan rela mengeluarkan biaya untuk mengurus surat izin tinggal yang tentu saja tidak sedikit. 

:: Dunia Mimpi  

Suatu hari ada keanehan dalam hidup Alfa. Untuk pertama kali ia mampu tidur lebih dari 5 jam dan hal itu membuatnya sangat cemas sehingga ia pergi ke rumah sakit yang membuatnya bertemu dengan Nicky yang kemudian memperkenalkan sebuah klinik gangguan tidur Somniverse untuk memecahkan rahasia besar yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh Alfa. Di klinik itu dr. Collins membuat pertemuan diskusi dengan orang-orang dengan kisah luar biasa tentang peristiwa mimpi.

Pada awal percobaan observasi, Nicky mendapati Alfa hampir terbunuh oleh dirinya sendiri dengan cara menutup wajahnya dengan bantal. Hal ini membuat dr. Collins menyarankan Alfa untuk mampu  menyadari mimpinya.

"Pilihanmu memang cuma dua, dikendalikan oleh alam mimpimu atau kamu bernegosiasi" (hlm. 302)

“Mimpi yang kuat terjadi di tahap REM (Rapid Eye Movement). Mulanya NREM, lanjut REM. Di siklus pertama, REM umumnya singkat, hanya beberapa menit. Pada tahap REM manusia memiliki mekanisme lumpuh tidur. Mekanisme itu adalah perlindungan supaya tubuh kita tidak melakoni apa yang terjadi di dalam mimpi.” (hlm. 283) 

“Teknik mimpi sadar akan membuat diri kita bertahan lama di kondisi REM. Pertama, kamu harus punya objek yang kamu pegang untuk panduan di alam mimpi nanti. Objek itu harus sesuatu yang bisa kamu lihat dengan mudah, misalnya tanganmu. Sebelum tidur kamu harus melihat tanganmu terus menerus, serta tanamkan dalam pikiran bahwa kamu akan melihat kedua tanganmu dalam posisi yang sama dalam mimpi nanti. Jika kamu sudah tidur dan mulai mimpi, kamu akan ingat untuk melihat tanganmu, dan saat itu pula kamu akan ingat kalau kamu sedang mimpi. Tanganmu akan menjadi jangkar bagi batinmu untuk tidak hanyut dalam arus mimpi. Tanganmu menjadi pengingat. Begitu kamu berhasil mengingat, mimpi sadarmu dimulai. Kamu bermimpi, tapi kamu tahu bahwa itu cuma mimpi. Kekuatan menjadi berbalik. Kamu tidak lagi diseret. Kamu punya kendali.” (hlm. 303)

Percobaan demi percobaan yang dilakukan selanjutnya di klinik gangguan tidur Somniverse memberikan titik terang bahwa apa yang dialami Alfa di dalam mimpi bukanlah sekadar mimpi. Mimpi tersebut mengandung informasi yang belum sepenuhnya dipahami. Di dalam mimpi ia masuk ke sebuah tempat bernama Asko. Bertemu dengan seorang perempuan: Bintang Jatuh. Tetapi karena Alfa dianggap belum memiliki sthirata yang cukup maka ia belum diizinkan untuk tinggal dalam waktu lama di sana.

Keingintahuan Alfa yang begitu kuat untuk memecahkan kode yang muncul dalam mimpinya sebagai informasi utuh mengantarkannya bertemu dr. Kalden Sakya di Tibet yang kelak akan menjawab satu demi satu rahasia dalam hidupnya melalui mimpi. Alfa adalah Gelombang. Peretas Mimpi. Dan segala yang berada di Asko telah ia rancang sebelumnya.

Buku ini sangat kompleks. Menghubungkan banyak disiplin ilmu: psikologi, fisika, religi, mitos, dan fiksi dengan tokoh-tokoh penghubung tidak sedikit. Pada buku ini pula Dee mulai memunculkan istilah peretas, infiltran, dan sarvara. dr. Kalden Sakya adalah infiltran, tugasnya membuka ingatan Alfa akan kehidupan masa lalunya. Kehidupan sebelum kelahiran yang sekarang. Sarvara bertugas mengacaukan peretas dalam melaksanakan misi. Infiltran dan sarvara adalah mahluk imortal, sedangkan peretas seperti halnya manusia akan lahir kemudian mati.

Gelombang ini dengan simbolnya yang ombak (atau pusaran air) berhasil dengan gaya tarik menariknya yang kuat mengikat dan mengunci kaki dan mata saya untuk terus dan terus mengunjungi halaman demi halamannya. Bahkan untuk seri-seri sebelum dan selanjutnya. Mau atau pun tidak, ketika saya ingin membaca Intelegensi Embun Pagi, saya harus mengenal tokoh-tokoh lain: Akar, Petir, dan Partikel dan saya dengan senang hati berkenalan dengan mereka. Jika ada hal yang mengganjal, itu semata-mata karena Gelombang masihlah bagian kecil dari serial Supernova yang lebih luas.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar