Pada Suatu Musim Hujan
udara masih dingin
kabut tebal tumbuh pada derajat celcius yang semakin
subuh
aku bangun dari malam yang jaga;
beginilah, jam tidur sering menyala sia-sia
“lerailah rindu, mataku yang tiba-tiba menjadi kamu”
Januari 2013
Bayang Pertanyaan
orang-orang begitu haus;
perasaan yang begitu saja bertandang
seperti halnya mimpi panjang
yang dikejar-kejar pertanyaan
pada masing-masing buku pelajaran
ia menulis catatan-catatan;
di tangan kanannya menggenggam sebuah pensil yang ajaib
sementara di tangan kirinya begitu saja tumbuh penghapus
mesin foto kopi berterbangan di kepala
kamu, dia, yang mana?
Januari 2013
Telepon Genggam
dan diantara aku dan kamu ada semacam
sungai panjang yang mengular
kita terbiasa duduk memperbincangkan entah
yang membuat kita betah berlama-lama kehabisan pulsa
aku tak henti-hentinya mengucap selamat datang kepada
ingatan
agar kelak tek perlu terlalu sering membeli isi ulang;
ini menjadi semacam dehidrasi ringan yang ternyata lebih
panjang
daripada kebiasaan begadang
Januari 2013
Perjanjian Jari Manis
tersebab pertemuan menjadi semacam ikrar
pada masing-masing kita untuk tidak membesarkan ingkar
jari manis ini lonceng jam bagi bunyi;
yang dengannya jarak akan tunduk pada rindu yang berlabuh
seperti halnya perahu yang menepi untuk menunggu matahari
kembali meninggi esok hari
kemudian deretan panjang alasan yang dibuat-buat oleh angin
adalah rumah teduh bagi hujan yang dingin
Januari 2013
Virus
ia serupa perasaan tak enak badan yang begitu cepat
mengalir
memasuki setiap gang tak berpalang
semakin kita melawan
maka ia akan semakin menang
Januari 2013