|
di balik jendela, cahaya matahari pukul 16.52
|
Menulis, apalagi menjadi penulis adalah salah satu hal yang sebelumnya tidak pernah saya pikirkan, meskipun saya sudah agak senang membaca sejak sekolah dasar. Buku-buku yang saya baca tidak banyak dan sebagian besar memang sudah saya lupakan, baik judul apalagi nama penulisnya. Yang saya lakukan semasa sekolah hanya membaca, tanpa benar-benar mengingatnya. Jika dipaksa untuk mengingat, saya hanya hafal 2 judul buku, pemberian bibi yang kebetulan menjadi guru honorer di SD tempat saya belajar. Buku-buku itu cukup berkesan dan tak mungkin bisa saya lupakan, berjudul: 1. Doa Angsa Putih, 2. Sersan Mayor Swani. Terdengar bukan sebagai buku-buku yang popular ya? Tidak apa-apa. Setiap orang menempuh jalan membacanya masing-masing.