14 Februari 2014

Sebutir Telur

pagi-pagi sebelum ibu memasak
rupanya perut terburu-buru menagih kelaparan
aku memberanikan diri untuk menyalakan kompor yang lumpur
oleh cipratan air dan kotoran minyak

kusiapkan sebutir telur dengan hati-hati
barangkali tiba-tiba sebentar lagi terdengar suara ayam
yang mendesak ingin memecah cangkang

lalu larilah suara itu sampai pada telinga yang gatal
kita masih saja telur ceplok yang mencintai minyak goreng
di atas teflon panas yang dijilati api
yang meletup demikian riang hingga matang dan siap hidang

Februari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar