Pexels - Franz Van Heerden |
tak ada ombak di mataku
hanya riak yang sedikit nakal
bukan badai; yang membuat puncak jadi landai
akibat gempa di sebuah serangan
yang dalam dan diam-diam
hujan mungkin akan turun
menjelma cubitan kecil di kisi-kisi jendela
mengetuk; meski tak hendak masuk
ia hanya senang jadi penunggu
seperti langit yang menjelma tanda baca
bagi cuaca
menunggu hal-hal untuk segera terbaca;
apa dan bagaimana
di sebuah ruang;
ikan-ikan berenang melompati garis batas
berperan menjadi tokoh-tokoh
dalam sebuah cerita; selain manusia
juga burung-burung terbang berpindah
dari angin satu ke ingin lainnya
tak ada ombak di mataku
hanya riak yang sedikit nakal
bukan badai; yang membuat puncak jadi landai
akibat gempa di sebuah serangan
yang dalam dan diam-diam
hujan mungkin akan turun
menjelma cubitan kecil di kisi-kisi jendela
mengetuk; meski tak hendak masuk
ia hanya senang jadi penunggu
seperti langit yang menjelma tanda baca
bagi cuaca
menunggu hal-hal untuk segera terbaca;
apa dan bagaimana
di sebuah ruang;
ikan-ikan berenang melompati garis batas
berperan menjadi tokoh-tokoh
dalam sebuah cerita; selain manusia
juga burung-burung terbang berpindah
dari angin satu ke ingin lainnya
tak ada ombak di mataku
hanya senyap; yang tidak patuh pada suara
memilih dan memilin udara
untuk mengubahnya jadi dingin yang kian angin;
lebih ingin, dan sangat angin.
memilih dan memilin udara
untuk mengubahnya jadi dingin yang kian angin;
lebih ingin, dan sangat angin.
sudut lancip, 29.05.2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar