Story of Kale - Bioskop Online |
Story of Kale merupakan fragmen yang masih terhubung dengan film yang mendahuluinya, yang merupakan adaptasi dari sebuah novel Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini dari Visenema Pictures yang rilis pada 23 Oktober 2020 dibintangi oleh Ardhito Pramono, Aurelie Moeremans dan Arya Saloka sebagai pemeran utamanya, dan disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko.
Dinda menyadari bahwa hubungan mereka bukanlah hubungan yang menyamankan—sama buruknya dengan hubungan Dinda bersama Argo—karena pada akhirnya Dinda memilih untuk berpindah ke lain arah, berpisah, dan tiba-tiba saja sudah akan menikah.
Kesehatan Mental dan Upaya Mencintai Diri Sendiri
Akhir-akhir ini, persoalan kesehatan mental memang sedang ramai-ramainya menjadi sorotan. Adanya anggapan bahwa kesehatan mental bukan sesuatu yang perlu dianggap penting, utamanya di Indonesia menjadikan seseorang yang mengalaminya dianggap lebay atau lemah yang pada akhirnya melahirkan semacam pertahanan diri bahwa dirinya tidak apa-apa. Semua baik-baik saja, kok! Yang ternyata justru akan memperparah keadaan, sehingga keinginan menyakiti diri sendiri dan orang lain–bahkan yang terburuk—bunuh diri pada akhirnya tidak dapat dihindari. WHO menyebutkan bahwa anak muda lebih rentan terkena gangguan mental karena masih dalam proses pencarian identitas, serta penyesuaian diri dengan perubahan hal-hal yang bergerak cepat. Dan kurangnya sosialisasi mengenai Kesehatan mental ini, menumbuhkan stigma bahwa yang disebut orang-orang dengan gangguan mental ini haruslah orang-orang yang menjadi pasien di rumah sakit jiwa.
Orang-orang yang terpapar hubungan tidak sehat ini biasanya tidak benar-benar menyadari bahwa dirinya sedang berdiri pada sebuah rel yang salah, karena menganggap pengorbanan adalah merupakan sesuatu yang wajar-wajar saja untuk dilakukan. Film ini membawa pesan agar kita menjadi lebih peduli dengan hubungan yang kita jalani, agar lebih bisa waspada dan lebih mencintai diri sendiri dan tidak terseret arus hubungan yang tidak sehat.
Penyajian plot yang bergerak zig-zag mengingatkan saya terhadap potongan-potongan film adaptasi novel Dee Lestari (Rectoverso) meskipun dalam Story of Kale ini masing-masing bagiannya masihlah satu kesatuan yang sama. Dan bagi saya ini menarik, namun tidak rumit untuk bisa dinikmati.
Selain itu, alunan I Just Couldn't Save You Tonight yang dibawakan Ardhito begitu menghanyutkan suasana, sehingga kita dibawa pada keadaan yang hening sekaligus nyaring pada satu waktu yang sama.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar