29 Oktober 2014

Sepasang Sepatu


Sumber Gambar









: Majenis Panggar Besi

waktu seringkali memecah bermacam-macam makanan darat  laut, dan udara. milik segala rasa manis, pahit, asam, dan asin yang saling berebut lidah merahmu yang kerap diperam amarah. timbul-tenggelam bagai musim panen tak sengaja mengupayakan badai hujan, kemarau dan banjir. membujuk kau agar berulangkali kalah oleh pendakian yang singgah

namun rupanya semesta melahirkan kaki sepatumu yang sanggup berlari mengejar bayangan sejauh engkau tak mampu menjangkau di mana dalam dan lautnya sebuah perumpamaan hadir bagai sepasang kekasih tak sanggup menyerahkan diri pada nasib simpul tali yang terlilit lubang bernama kenyataan

di lain waktu barangkali kau bosan berdiri sebab luka binatang kecil pengurai menembus daging telapak kaki seliat cacing pita yang hidup di dalam perut seekor babi. membusuk hingga tanganmu tak hendak menyentuh apapun di luar punggung yang salah menafsir di mana letak gang yang mesti kau kayuh, sebab yang bernama kepulangan seringkali adalah sesuatu yang enggan kau cari sebagai kata tempuh.

Oktober 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar